Kamis, 24 September 2009

Mengejar Prioritas

“...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Fil. 3:12-16)


Bacaan: Fil. 3:12-16


Hidup ini terdiri dari sederetan pilihan. Ada pilihan yang bersifat sekunder dan ada pilihan yang bersifat primer. Dalam pilihan yang bersifat sekunder, jika kita salah memilih sesuatu, dampaknya tidak menjadi masalah yang berarti bagi hidup kita. Misalnya, apakah kita memakai sabun mandi merk Lux, Lifebuoy, Camay, atau merk lain, tidak menjadi masalah sejauh itu sabun untuk mandi. Jika kita membeli pasta gigi, maka tidak menjadi masalah merk apapun sejauh itu pasta gigi untuk merawat gigi yang normal. Namun dalam pilihan yang bersifat primer, kita tidak boleh membuat sembarangan pilihan sebab akan memiliki akibat yang signifikan bagi kehidupan kita, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Contohnya, kita tidak dapat dengan sembrono memilih calon isteri atau suami kita. Sebab pilihan ini akan menentukan bahagia atau tidaknya pernikahan kita di masa mendatang. Begitu pula soal agama, pendidikan, pekerjaan, dan hal-hal penting lainnya. Kita harus membuat pilihan yang benar, pilihan yang benar tergantung prioritas yang benar, dan prioritas yang benar tergantung pada kehendak Tuhan.

Kehidupan seorang Kristen juga terdiri dari banyak pilihan. Orang Kristen yang bijak akan membuat pilihan yang benar sesuai dengan prioritas yang Tuhan kehendaki, bukan menurut kehendaknya sendiri. Paulus mengisi hidupnya dengan pilihan yang benar, mengarahkan diri kepada apa yang di depannya untuk meraih panggilan sorgawi. Ia “mengejar” (12) atau “menyiksa” diri untuk menangkap seseorang atau sesuatu di depannya. Ia bagaikan seorang pelari cepat yang berusaha sekuat tenaga untuk mencapai garis finis. Ia mengejar sekuat tenaga prioritas yang Tuhan kehendaki, yakni pengenalan akan Kristus (10). Tuhan Yesus selama di dunia juga mengejar prioritas dari Bapa, yakni persekutuan yang erat dengan Bapa dan melaksanakan kehendak Bapa, bahkan sampai mati di kayu salib.

Dalam mengisi hidup kita dengan sederet pilihan, marilah kita membuat pilihan yang sesuai dengan prioritas kristiani, yakni prioritas menurut kehendak Allah.

Refleksi: Kehidupan yang berkualitas adalah kehidupan yang berisi dengan pilihan-pilihan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Pengobatan Alternatif

“Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1 Tesalonika 5:21)


Bacaan: 2 Tesalonika 2:9-12

Menurut berita Jawa Pos 11-02-2002, seorang pemuda di Solo yang berusia 27 tahun harus berbaring di rumah sakit karena stroke. Ia mengalami penyempitan pembuluh darah di tengkuk bagian belakang kepalanya, sehingga kaki dan tangannya sulit bergerak. Bahkan untuk berkomunikasi ia hanya dapat menggunakan kedipan mata. Namun akhirnya ia mengalami kesembuhan melalui penyembuhan alternatif Alami Waskita Reiki.

Ini adalah salah satu contoh pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif adalah pengobatan non-konvensional, praktek therapeutik, teknik, dan kepercayaan yang berada di luar lingkup mainstream pemeliharaan kesehatan pola Barat. Ia memiliki corak yang sangat beragam, misalnya, akupuntur (tusuk jarum), terapi kristal, hipnosis, pijat refleksi, yoga, reiki, penggunaan jamu-jamuan, beragam teknik pijat, dsb.

Apakah kesembuhan pemuda tersebut merupakan bukti bahwa pengobatan alternatif pasti mendatangkan kesembuhan? Tidak. Sebab pengobatan alternatif tidak selalu mendatangkan kesembuhan. Bahkan bisa juga pengobatan alternatif mendatangkan bencana bagi pasiennya.

Apakah pengobatan alternatif berasal dari Tuhan? Kebanyakan pengobatan alternatif berakar pada agama-agama suku yang bertalian dengan pedukunan, dan agama-agama Timur yang bersifat mistis serta berhubungan dengan kuasa gelap. Kita tidak perlu merasa heran jika “kesembuhan” bisa terjadi sebab Iblis dan roh-roh jahat memiliki kuasa (terbatas) untuk melakukan hal itu. Ayat 9 menunjukkan bahwa pada akhir zaman Iblis meniru pekerjaan Tuhan Yesus dan para rasulNya dengan penggunaan tiga istilah yang dikenakan pada Tuhan Yesus dan para rasulNya. Sebab itu mari “menguji” segala bentuk pengobatan alternatif sebelum menggunakannya.


Refleksi: Kesembuhan bukan bukti sesuatu itu benar, melainkan kebenaran yang menguji benar tidaknya suatu kesembuhan.