Kamis, 24 September 2009

Pengobatan Alternatif

“Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1 Tesalonika 5:21)


Bacaan: 2 Tesalonika 2:9-12

Menurut berita Jawa Pos 11-02-2002, seorang pemuda di Solo yang berusia 27 tahun harus berbaring di rumah sakit karena stroke. Ia mengalami penyempitan pembuluh darah di tengkuk bagian belakang kepalanya, sehingga kaki dan tangannya sulit bergerak. Bahkan untuk berkomunikasi ia hanya dapat menggunakan kedipan mata. Namun akhirnya ia mengalami kesembuhan melalui penyembuhan alternatif Alami Waskita Reiki.

Ini adalah salah satu contoh pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif adalah pengobatan non-konvensional, praktek therapeutik, teknik, dan kepercayaan yang berada di luar lingkup mainstream pemeliharaan kesehatan pola Barat. Ia memiliki corak yang sangat beragam, misalnya, akupuntur (tusuk jarum), terapi kristal, hipnosis, pijat refleksi, yoga, reiki, penggunaan jamu-jamuan, beragam teknik pijat, dsb.

Apakah kesembuhan pemuda tersebut merupakan bukti bahwa pengobatan alternatif pasti mendatangkan kesembuhan? Tidak. Sebab pengobatan alternatif tidak selalu mendatangkan kesembuhan. Bahkan bisa juga pengobatan alternatif mendatangkan bencana bagi pasiennya.

Apakah pengobatan alternatif berasal dari Tuhan? Kebanyakan pengobatan alternatif berakar pada agama-agama suku yang bertalian dengan pedukunan, dan agama-agama Timur yang bersifat mistis serta berhubungan dengan kuasa gelap. Kita tidak perlu merasa heran jika “kesembuhan” bisa terjadi sebab Iblis dan roh-roh jahat memiliki kuasa (terbatas) untuk melakukan hal itu. Ayat 9 menunjukkan bahwa pada akhir zaman Iblis meniru pekerjaan Tuhan Yesus dan para rasulNya dengan penggunaan tiga istilah yang dikenakan pada Tuhan Yesus dan para rasulNya. Sebab itu mari “menguji” segala bentuk pengobatan alternatif sebelum menggunakannya.


Refleksi: Kesembuhan bukan bukti sesuatu itu benar, melainkan kebenaran yang menguji benar tidaknya suatu kesembuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar